Rabu, 25 April 2018

Process Chemistry and Combinatorial Chemistry

Process chemistry
Kimia proses adalah cabang kimia farmasi yang berkaitan dengan pengembangan dan optimalisasi skema dan prosedur sintetis dalam memproduksi senyawa untuk fase pengembangan obat. Kimia proses berbeda dari kimia medis; dimana kimia farmasi bertugas merancang dan menyintesis molekul pada skala kecil pada fase penemuan awal obat.
Kimia proses membutuhkan perpaduan antara pengetahuan teoritis dan praktis. Tujuan dari seorang ahli kimia proses adalah untuk mengembangkan rute sintetis yang aman, hemat biaya, ramah lingkungan dan efisien (dalam waktu dan atom). Selain menciptakan produk yang diinginkan, ahli kimia proses harus selalu menjaga biaya dan keselamatan kerja. Contohnya dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Tujuan kimia proses tersebut berhubungan dengan kimia berkelanjutan (green chemistry).
Combinatorial chemistry
            kimia kombinatorial adalah suatu pendekatan terhadap keragaman molekul produk sintetis. Kimia kombinatorial berfokus pada penelitian yang berbasis molekul kecil seperti peptida dalam penelitian ini dengan menggunakan alat untuk pengenalan molekur dan penemuan obat. Kimia kombinatorial merupakan suatu pendekatan dalam ilmu kimia yang melibatkan sintesis berbagai jenis molekul yang berjumlah banyak tetapi erat terkait satu sama lain. Proses ini dibantu oleh simulasi dengan komputer dan peralatan robotik
            Strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi komponen yang berguna dalam perpustakaan senyawa tersebut juga merupakan bagian dari kimia kombinatorial. Metode yang digunakan dalam kimia kombinatorial dapat pula diaplikasikan di luar bidang ilmu kimia.
Sintesis molekul secara kombinatorial dapat secara cepat menghasilkan molekul dalam jumlah yang besar. Misalnya, suatu molekul dengan tiga titik perbedaan (R1, R2, dan R3) dapat membentuk struktur NR1 x NR2 x NR3 yang mungkin, di mana NR1.NR2, dan NR3 adalah jumlah substituen berbeda yang dipergunakan.
Prinsip dasar dari kimia kombinatorial adalah untuk menyiapkan perpustakaan senyawa dalam jumlah besar dan kemudian mengidentifikasi komponen dari perpustakaan tersebut.
Proses Tradisional dan Proses Kimia Kombinatorial
Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda. Perbandingan antara proses sintesis kimia secara tradisional dan kombinatorial dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Pada sintesis secara tradisional, sesuai pada contoh di atas, dimisalkan senyawa A direaksikan dengan senyawa B membentuk senyawa AB. Reaksi dilakukan satu demi satu. Sementara itu, pada sintesis secara kombinatorial, dimungkinkan untuk membuat setiap kombinasi yang memungkinkan, mulai dari A1 hingga An, dengan B1 hingga Bn.
Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
            Sintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”. Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa berlebih. Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawa senyawa dimer (senyawa yang strukturnya merupakan gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang mungkin terbentuk. Jika dimisalkan terdapat X buah komponen (senyawa) yang direaksikan maka jumlah dimer yang terbentuk Jika proses diulangi sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil reaksi sebelumnya dengan komponen satuannya (yang berjumlah X), hasil reaksi yang terbentuk meningkat secara eksponensial, yaitu Xn. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapat terbentuk banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tetapi miri.
Proses Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Selain sintesis fase padat, ada pula sintesis kombinatorial yang dilakukan pada larutan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis fase padat. Proses sintesis secara tradisional melibatkan reaks isecara bertahap. Hasil reaksi dikarakterisasi dan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses screening(pemisahan). Setelah pemisahan, tahap ini dapat dilakukan lagi secara berulang untuk membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda jenis tetapi serupa) lainnya.
Sementara itu pada sintesis secara kombinatorial yang berlangsung secara paralel substrat bereaksi dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian melalui proses screening, pemisahan molekul-molekulnya, umumnya tanpa melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan tetapi secara lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional.



Daftar Pustaka  
https://en.wikipedia.org/wiki/Process_chemistry
           http://www.combichemistry.com/synthesis_combi natorial_library.html
terret, N.K. 1998. Combinatorial Chemistry. New york : OXFORD UNIVERSITY PRESS. 

Pertanyaan 
1. kenapa sintesis fase padat secara alami cocok untuk memproduksi peptida dan bagaimana proses sintesis fasa padat peptida ? 
2. kenapa dalam sintesis kombinatorial fasa larutan digunakan material pendukungnya  berupa dendrimer ? 

67 komentar:

  1. Hayyy upleeee...
    Wahh wahhh upleee 🐓 ada ayam hehhe ak jawab dlu yaaa

    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  2. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  3. terimakasih materinyaa..
    untuk pertanyaan pertama. mwnurut saya Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.

    BalasHapus
  4. hai Ulfa , menurut saya :
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  5. Menurut saya untuk jawaban no. 2 dalam sintesis kombinatorial fasa larutan digunakan material pendukungnya berupa dendrimer karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  6. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  7. Halo ulfa, terimakasih atas penjelasannya yaa. Jawabannya adalah:
    1.Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2.Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block.
    Semoga membantu yaa

    BalasHapus
  8. Menurut saya
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  9. Ini ulfa jawabnya
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  10. 1.Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  11. Hai upleh
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.

    BalasHapus
  12. dalam sintesis kombinatorial fasa larutan digunakan material pendukungnya berupa dendrimer Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus

  13. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  14. . Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  15. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  16. Makasih kak ulfa, menurut teori kakak, jawabannya yaitu:
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  17. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  18. Terimakasihh atas materinyaa. Menurut saya:
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  19. Terimakasihh atas materinyaa. Menurut saya:
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujun

    BalasHapus
  20. Makasih kak ulfa, menurut teori kakak, jawabannya yaitu:
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus

  21. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  22. terimakasih atas materinya.
    jawabannya menurut saya :
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  23. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  24. Menurut saya
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  25. terimakasih ulfa,
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.

    BalasHapus
  26. Hai kak ul terima kasih materinya

    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  27. Terimakasih Kak ulfa atas materi yang disampaikan.
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  28. Hayy ulfe
    Aku mau coba jwab yg nmr 2
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block.

    BalasHapus
  29. hai Ulfa , menurut saya :
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.

    BalasHapus
  30. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  31. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat. 
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  32. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat. 
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  33. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat. 
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  34. terimaksih ats penjealsan materinya malhatul
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  35. hai ulfa, menurut saya
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  36. Menurut saya karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  37. dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  38. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.

    BalasHapus
  39. Makasih kak ulfa
    Saya akan mencoba untuk menjawab
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  40. Materi yang menarik Ulfa,
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  41. Terimakasih kak informasinya. Jawabannya,
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  42. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  43. terimakasih pemaparannya
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  44. Hai ulfaaa
    Saya akan menjawab :
    2. Karena dendrimer merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya, dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block sehingga bisa digunakan sebagai support.

    BalasHapus
  45. Terimakasih ulfa,
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  46. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat. 
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  47. Menurut saya
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  48. 2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  49. Terimakasih Kak ulfa atas materi yang disampaikan.
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  50. Terimakasih Kak ulfa atas materi yang disampaikan.
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  51. hai Ulfa , menurut saya :
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  52. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  53. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  54. 1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  55. Makasih kak ulfa, menurut teori kakak, jawabannya yaitu:
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  56. Makasih kak ulfa, menurut teori kakak, jawabannya yaitu:
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  57. Makasih kak ulfa, menurut teori kakak, jawabannya yaitu:
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  58. Terimakasih kak informasinya. Jawabannya,
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  59. Terimakasih kak atas materinya
    Menurut saya Jawabannya,
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  60. Terimakasih ka atas penjelasannya,
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  61. Terimakasih matrinya kak.
    jawabannya
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  62. Terimakasih Kak ulfa atas materi yang disampaikan.
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  63. Terimakasih kak atas materinya
    Menurut saya Jawabannya,
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  64. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  65. terimakasih ats penjelasan materinya ulfa
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  66. terimakasih ats penjelasan materinya ulfa
    1. Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2. Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block

    BalasHapus
  67. Halo kak ulfa, terimakasih atas penjelasannya yaa. Jawabannya adalah:
    1.Karena kisaran transformasi sintesisnya terbatas yang diperlukan untuk sintesis dan masing masing langkahnya telah di optimalkan untuk memungkinkan produksi peptida yang cukup besar dan untuk prosesnya asam amino pertama dilekatkan oleh karboksilnya ke suatu polimer supportnya kemudian asam amino selanjutnya di gabungkan dengan yg sudah terpasang dan sisa asam aminonya di gabungkan secara berurutan kerantai peptida yang terlekat.
    2.Karena dendrimer ini merupakan suatu oligomer yang bersifat mudah larut dan memiliki ukuran yang besar melebihi reagennya dan juga pada ujung cabangnya bisa dilekatkan building block.
    Semoga membantu yaa

    BalasHapus

Pengumuman Kelulusan

  Assalamualaikum wr.wb Puji syukur kehadirat allah swt. Peserta didik kelas 9 SMP IT Sunan Gunung Jati telah menyelesaikan pendidikan s...