Pada
kimia organik maupun kimia anorganik, substitusi nukleofilik adalah suatu
kelompok dasar reaksi substitusi, dimana sebuah nukleofil yang kaya elektron
secara selektif berikatan dengan atau menyerang muatan positif dari sebuah
gugus kimia atau atom yang disebut dengan gugus lepas (leaving group).
Bentuk
umum reaksi ini adalah
Dengan
Nu menandakan pasangan elektron, serta RX menandakan subrat dengan gugus pergi
X. Pada reaksi tersebut pasangan elektron dari nukleofil menyerang subrat
membentuk ikatan baru, sementara gugus pergi melepaskan diri bersama dengan
sepasang elektron. produk utamanya adalah R-Nukleofil. Nukleofil dapat memiliki
ikatan negatif ataupun netral, sedangkan subrat biasanya netral atau bermuatan
positif.
suatu gugus pergi adalah suatu molekul
yang lepas dengan suatu pasangan elektron dalam pembelahan ikatan kimia secara
heterolitik. Gugus pergi dapat berupa suatu anion atau molekul netral, tetapi
dalam kedua kasus tersebut yang terpenting adalah bahwa gugus pergi dapat
menstabilkan kerapatan elektron tambahan yang dihasilkan dari heterolisis
ikatan. Gugus pergi anionik yang umum adalah halida seperti Cl−, Br−, dan I−,
serta ester sulfonat seperti tosilat (TsO−). Fluorida (F−) berfungsi sebagai
gugus pergi dalam agen saraf gas sarin. Gugus pergi yang merupakan molekul
netral yang umum adalah air dan amonia.
Sifat
gugus pergi:
1. Gugus pergi yang baik adalah
anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat. Gugus pergi yang baik
biasanya adalah basa lemah. Halida merupakan gugus pergi yang baik karena ion –
ion ini merupakan basa yang sangat lemah. Contoh: - Ion halida Yaitu I-, Cl-,
Br-. - Turunan asam organic kuat dan terstabilkan oleh resonansi.
contoh
contoh
|
Br adalah Gugus
pergi yang baik
2. gugus pergi yang buruk adalah
gugus –OH pada alcohol sehingga tidak bias digantikan oleh Nukleofil sehingga
harus diubah menjadi gugus lain seperti:
contoh
contoh
|
OH adalah gugus pergi yang jelek
Kemampuan
gugus pergi menunjukkan perbedaan energi antara bahan pemula dan keadaan
transisi (ΔG‡), dan perbedaan dalam kemampuan gugus pergi tercermin dalam
perubahan kuantitas ini (ΔΔG‡). Kuantitas pKaH, namun, menunjukkan perbedaan
energi antara bahan pemula dan produk (ΔG) dengan perbedaan keasaman tercermin
dalam perubahan kuantitas ini (ΔΔG). Juga, bahan pemula dalam kasus ini
berbeda. Dalam kasus pKa, "gugus pergi" terikat dengan proton dalam
bahan pemula, sedangkan dalam kasus kemampuan gugus pergi, gugus pergi terikat
dengan (biasanya) karbon. Hal ini dengan peringatan yang penting diketahui
bahwa seseorang harus mempertimbangkan pKaH agar mencerminkan kemampuan gugus
pergi, namun bagaimanapun setiap tren cenderung berkorelasi dengan baik dengan
satu sama lain. Konsisten dengan tabel berikut ini, basa kuat seperti OH−, OR−
dan NR2− cenderung membuat gugus pergi yang buruk, karena ketidak mampuan mereka
untuk menstabilkan muatan negatif.
gugus
seperti H− (hidrida) dan R3C− (alkil anion, R=alkil atau H)merupakan gugus yang
sangat jarang untuk lepas dengan sepasang elektron hal ini dikarena basanya
yang tidak stabil.
Kemungkinan
suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari
kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
Basa lemah adalah yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron
mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Nilai pKa asam konjugasi dari
gugus pergi berbagai senyawa karbonil tercantum pada Tabel berikut. Perhatikan
bahwa kelompok asil Kelas I senyawa karbonil melekat pada basa lemah dibanding
kelompok asil senyawa karbonil Kelas II. Semakin rendah nilai pKa, berarti
semakin asam dan makin lemah basa konjugasinya.
Gugus tetangga
partisipasi
gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi
intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti
dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik
intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh
substitusi intermolekul.
Hasil
dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi
yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada S N 2, dimana
reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat.
Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan
substrat.
Kadang
ditemukan pada substrat tertentu yang (1) kecepatan reaksinya lebih besar
daripada yang diharapkan, dan (2) konfigurasi pada atom kiralnya dipertahankan,
bukan inversi atau rasemisasi. Hal ini biasa terjadi jika terdapat gugus
yang mempunyai pasangan elektron
tak-dipersahamkan (pasangan elektron bebas). Mekanisme yang bekerja dalam hal
demikian disebut mekanisme partispasi gugus tetangga, terdiri atas dua
substitusi SN2 yang masing-masing menyebabkan inversi sehingga hasilnya adalah
penahanan konfigurasi. Tahap pertama reaksi ini adalah gugus tetangga bertindak
sebagai nukleofil yang memaksa gugus-pergi untuk keluar, tapi tetangga tersebut
masih tetap bertahan terikat pada atom karbon di mana gugus-pergi terikat
sebelumnya. Di dalam tahap kedua, nukleofil eksternal mengusir gugus tetangga
melalui serangan dari arah belakang.
Kecepatan
reaksi yang teramati adalah lebih cepat daripada jika Y menyerang secara
langsung. Hal ini karena jika reaksi di mana Y menyerang secara langsung adalah
reaksi yang lebih cepat maka reaksi itulah yang seharusnya terjadi, namun fakta
yang diperoleh tidak mendukung untuk terjadinya reaksi tersebut. Hukum kecepatan
reaksi dalam mekanisme partisipasi gugus-tetangga adalah order satu, Y tidak
mengambil bagian dalam tahap penentu kecepatan reaksi.
Pertanyaan
yang mungkin muncul adalah mengapa serangan Z lebih cepat daripada serangan Y.
Jawabannya adalah gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan
untuk bereaksi dengan Y, Y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara
substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena
dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z
melibatkan pelepasan ΔSǂ
yang jauh lebih
kecil.
1.
C=C
sebagai gugus tetangga
Bukti
yang kuat bahwa gugus C=C dapat bertindak sebagai gugus tetangga adalah
asetolisis senyawa 8 lebih cepat 1011 kali daripada senyawa 9, dan berlangsung dengan
mempertahankan konfigurasi. Data kecepatan reaksi sendiri bukanlah menjadi
bukti penting bahwa asetolisis tersebut melibatkan karbokation non-klasik
sebagai spesies-antara, tapi adalah bukti yang kuat bahwa gugus C=C membantu
perginya gugus OTs. Bukti yang kuat untuk kebedaan karbokation non-klasik
datang dari studi NMR kation norbornaldienil (10) yang relatif stabil. Spektrum
spesies kimia tersebut memperlihatkan proton 2 dan 3 tidak ekuivalen dengan
proton 5 dan 6.
Jadi
ada interaksi antara karbon bermuatan dengan satu ikatan rangkap dua, yang mana
dapat dijadikan bukti untuk keberadaan ion non-klasik yang analog dengannya.
2. Siklopropil sebagai gugus tetangga
Sebagaimana
telah diketahui bahwa cincin siklopropana mempunyai kemiripan sifat dengan
ikatan rangkap dua. Oleh karena itu, tidaklah menherankan jika cincin yang
berada pada posisi yang tepat maka dapat berpartisipasi sebagai gugus tetangga.
Sebagai contoh adalah solvolisis endo-anti-trisiklo-[3.2.1.0]oktan-8-il
p-nitrobenzoat (senyawa 11) lebih sekitar 1014 kali lebih cepat daripada
senyawa 12.
Tampaknya
cincin siklopropil yang ada pada posisi yang tepat dapat lebih efektif sebagai
gugus tetangga daripada ikatan rangkap dua. Perlunya penekanan tentang posisi
yang tepat terbukti dengan fakta kecepatan solvolisis senyawa 14 hanya sekitar
lima kali lebih cepat daripada senyawa 13, sedangkan solvolisis senyawa 15
sekitar tiga kali lebih lambat daripada solvolisis senyawa 13.
3. Cincin aromatik sebagai gugus tetangga
Banyak
sekali bukti bahwa cincin aromatik dalam posisi
dapat berfungsi sebagai gugus tetangga yang
dapat berpartisipasi. Bukti secara stereokimia diperoleh melalui solvolisis
L-treo-3-fenil-2-butil tosilat (senyawa 16) di dalam asam asetat. Jika
solvolisis dijalankan di dalam asam format maka lebih sedikit lagi isomer
eritro yang diperoleh. Hasil ini mirip dengan yang ditemukan pada reaksi
3-bromo-2-butanol dengan HBr, dan hal ini mengarahkan kepada kesimpulan bahwa
konfigurasi dipertahankan karena fenil bertindak sebagai gugus tetangga yang
dapat berpartisifasi.
Pertanyaan
1. Kenapa basa lemah merupakan
gugus pergi yang baik ? dan kenapa gugus R- dan R3C- sangat jarang untuk lepas dengan
pasangan elektron ?
2. dari reaksi tersebut mana yang bertindak sebagai gugus pergi dan gugus tetangga
3. pada reaksi tahap kedua kenapa serangan z lebih cepat daripada serangan y
4. bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik ?
Daftar pustaka
Firdaus. 2013. Kimia Organik Fisik II. Makasar : Universitas Hasanuddin.
Imyanitov, Naum S. (1993).
"Is This Reaction a Substitution, Oxidation-Reduction, or Transfer". Journal Chemistry Education. 70 (1):
14–16.
subandi.2010. kimia organik. Yogyakarta : Deepublish.
terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat , saya akan mencoba menjawab pertanyaan satu dan dua yaitu Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
BalasHapusdan pertanyaan kedua karena X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
terima kasih atas materinya, menurut saya basa lemah merupakan gugus pergi yang baikkKarena semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebuh baik. Basa lemah baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Sehingga lebih baik jadi gugus pergi. gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
BalasHapusHai Ulfa, menurut saya :
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2. yang dapat saya amati dari reaksi dimana X yang memiliki PEB menyerang Y dalam molekul tsb sehingga Y pergi/lepas, jadi disni sesuai perannya X merupakan gugus tetanggasdgkan Y adalah gugus pergi
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Menurut saya untuk jawaban no. 4 Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
BalasHapusTerimakasih ulfa,
BalasHapusMenurut saya :
1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Saya akan menjawab nomor 4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
BalasHapusTetima kasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terima kasih kak, saya akan coba menjawab pertanyaan dari kakak
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terimksih ats materinya ulfa
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
Terimakasih
Menurut saya, hal ini dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil. Selanjutnya gugus tetangga memberikan pengaruhnya dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal.
BalasHapusterimakaaih atas materinya.. saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 dan 4 anda..
BalasHapus3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. menurut sayaGugus tetangga akan menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awalnya..
terimakasih
Terimakasih kak atas materinya, menurut saya jawaban no 1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
BalasHapusTerimakasih atas materi yang saudari sampaikan
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan yang ada
Menurut saya
1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Semoga bermanfaat
Terimakasih ulfa atas materinya, menambah pemahaman saya.
BalasHapussaya akan mencoba manjawab pertanyaan no.2 dan no.3
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
semoga bermanfaat.
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
BalasHapus4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terimakasih atas materinya, menurut saya
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terimakasih atas materinya ulfa
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
Terimakasih :)
materi yang sangat menarik, menurut saya basa lemah tidak dapat berbagi elektron seperti basa kuat dan gugus R-(Hibrida) dan R3C(alkil) jarang sekali lepas karena basanya yang tidak stabil.
BalasHapusMenurut saya
BalasHapusKarena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
terimakasih ulfa, untuk pertanyaan no. 3 manurut saya Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
BalasHapus2.X berperan sebagai gugus tetangga sedangkan Y sebagai gugus pergi
BalasHapusTerima kasih
Materi yang menarik Ulfa,
BalasHapus1. Basa lemah tergolong leaving group yg baik karena basa lemah mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. basa lemah juga memiliki reaktifitas yg rendah sehingga mudah digantikan. gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Hai Ulfa, jawabannya :
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil.
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Semoga jawabannya dapat membantu, terimakasih..
Terimakasih materinya ulfa saya akan mencoba menjawab untuk pertanyaan:
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
baiklah saya akan mncoba menjawabnya
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
Terimakasih utk materinyaa. Menurut saya.
BalasHapus3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terimakasih atas materinya.
BalasHapusSaya akan coba menjawab.
1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Semoga membantu (:
terima kasih atas materinya ulfa, menurut saya
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil
terima kasih atas materinya, menurut saya basa lemah merupakan gugus pergi yang baikkKarena semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebuh baik. Basa lemah baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Sehingga lebih baik jadi gugus pergi. gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
BalasHapussemoga bermanfaat
terimakasih atas materinya, menurut saya
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmaterinya sangat membantu saya akan menjawab
BalasHapus3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
BalasHapus2. yang dapat saya amati dari reaksi dimana X yang memiliki PEB menyerang Y dalam molekul tsb sehingga Y pergi/lepas, jadi disni sesuai perannya X merupakan gugus tetanggasdgkan Y adalah gugus pergi
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
terimakasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3, Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.
BalasHapus3. Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.
BalasHapusterimakasih atas materinya disini pertanyaan ke 4 Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
BalasHapusTerimakasih ulfa
BalasHapusUntuk pertanyaannya
3. serangan gugus tetangga (Z:) lebih cepat daripada serangan nukleofil (Y:). Mengapa? Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.
4.Gugus tetangga memiliki PEB untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon sehingga dapat mencegah serangan dari nukleofilik, dengan begitu nukleofil hanya bereaksi dengan sisi depan atom karbon dan membentuk produk berkonformasi sama dengan substrat.
Sekian :)
Untuk pertanyaan pertama.
BalasHapusKarena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
1. basa lemah merupakan gugus pergi yang baik Karena semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebuh baik. Basa lemah baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Sehingga lebih baik jadi gugus pergi. gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil.
BalasHapus3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan 1&4
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
3 dan 4 karna
BalasHapus3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHai ulfa menurut saya.
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Baiklah terimakasih atas materinya dan saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
BalasHapusJawaban :
1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Baiklah terimakasih atas materinya dan saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
BalasHapusJawaban :
1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terima kasih materinya
BalasHapusSaya ingin mencoba menjawab
1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
terimakasih atas materinya, menurut saya
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
terimakasih atas materi yang telah diberikan, baiklah saya akan mencoba menjawab dari pertanyaan anda 1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
BalasHapus2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
Terima kasih kak atas materi yang udh diberikan.saya akan coba menjawab pertanyaan yang diberikan.berikuy jawaban saya kak
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada proses yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal.
makasih ya atas materi yang sangat bermanfaat,baiklah saya akan menjawab pertanyaan nomor 1,2 dan 3
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
Terima kasih atas materinya yang diberikan .
BalasHapus4.gugus tetanggadapat menggunakan pasanga elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal
BalasHapus1. Karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang di lakukan basa kuat dan gugus R- (hidrida) dan R3C- (alkil) sangat jarang lepas karena basanya yang tidak stabil
2.X sebagai gugus tetangga yang berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sedangkan Y sebagai gugus pergi
3. Gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan gugus Y untuk dapat bereaksi harus bertumbukan dengan subrat terlebih dahulu. Reaksi antara subrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas dari pada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi yang jauh lebih kecil.
4. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan produknya mengikuti konfigurasi awal